Kenapa Tuhan Ciptakan Banyak Agama? Pertanyaan Non Muslim Ini Mengagetkan Saya


Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF)

Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) No.
371 – Kenapa Tuhan Ciptakan Banyak Agama

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Pertanyaan
Pak Ustadz kenapa Tuhan ciptakan Islam, Kristen, dan lain-lain?

Ditanyakan oleh saudara Baskoro (+62 811-3229-ZZZ) dari Surabaya, Beliau seorang Nashrani, pada 16 Oktober 2020 secara tatap muka

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jawaban
Dalam agama Islam Tuhan itu memiliki nama Ar-Rasyid yang artinya Maha cerdas. Umat Islam meyakini bahwasanya Tuhan itu hanya Allah, satu-satunya Tuhan yang salah satu nama dan sifatnya adalah Mahacerdas. Allah betul-betul memang sangat Mahacerdas sehingga dia menciptakan segala sesuatu itu sama sekali bukan untuk main-main tapi untuk sebuah tujuan yang luar biasa istimewa sekalipun dilihat oleh manusia seolah-olah ciptaan tuhan tersebut remeh temeh atau tidak ada faedahnya.

Anehnya, kita membodoh-bodohkan Allah hanya karena kita tuduh Allah tidak sanggup menjadikan semua manusia beriman tanpa ada yang kafir satupun. Sesungguhnya kitalah yang aneh dan bodoh.

Coba saja, andai Allah jadikan seluruh umat manusia sejak Adam hingga akhir zaman beriman tanpa ada yang kafir, kita pun pasti akan membodoh-bodohkan Allah, “Tuhan itu aneh, buat apa menciptakan semua manusia dalam kendali-Nya, kenangan-Nya, tidak bisa bebas berbuat, ya jelas lah akhirnya Dia diakui seluruh manusia sebagai satu-satunya Tuhan. Ini kan tidak fair. Lagi pula, kalau semuanya dijadikan beriman, buat apa pakai susah-susah dihidupkan dulu di dunia, mbok ya langsung saja di Surga semuanya, ga pakai di dunia. Simpel, praktis.”

Astaghfirullah. Astaghfirullah. Astaghfirullah. Begitulah kita, manusia, semuanya yang kita lihat seperti serba salah, karena kita melihat dengan pola pikiran kita sendiri, bukan dengan framework Al-Qur’an bahwa Allah Maha Berkehendak.

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha-Suci Allah dan Maha-Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).” (QS. Al-Qashash: 68)

Dunia adalah tempat ujian dan perlombaan. Manusia dengan keragaman yang ada diuji dengan beban masing-masing. Dalam arena perlombaan yang disediakan oleh Tuhan ini, manusia dituntut untuk selalu berbuat kebaikan. Perkataan, sikap dan perilaku yang baik inilah yang akan menentukan pemenang perlombaan ini.

Ada hikmah dari keberagaman adalah sebagai ujian, agar muncul orang baik dari orang-orang jahat, Jika semua manusia ditetapkan untuk beragama sama, maka sia-sia semua. Akan gugur makna kewajiban, gugur makna pahala dan siksa, akan gugur bahkan makna adanya surga dan neraka. Demikian juga akan sia-sia arti kebajikan dan kejahatan, padahal pemahaman tentang ini semua sudah ada dalam pola pikir manusia yang baik maupun yang bejat perilakunya.

Allah Al-Hasib menyebut di dalam Al-Qur’an,
كَانَ ٱلنَّاسُ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬ فَبَعَثَ ٱللَّهُ ٱلنَّبِيِّـۧنَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَ ٱلنَّاسِ فِيمَا ٱخۡتَلَفُواْ فِيهِ‌ۚ وَمَا ٱخۡتَلَفَ فِيهِ إِلَّا ٱلَّذِينَ أُوتُوهُ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡهُمُ ٱلۡبَيِّنَـٰتُ بَغۡيَۢا بَيۡنَهُمۡ‌ۖ فَهَدَى ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِمَا ٱخۡتَلَفُواْ فِيهِ مِنَ ٱلۡحَقِّ بِإِذۡنِهِۦ‌ۗ وَٱللَّهُ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ “Manusia itu adalah umat yang satu. [Setelah timbul perselisihan], maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 213).

Allah Al-Khaliq berfirman,
وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ ٱلنَّاسَ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬‌ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخۡتَلِفِينَ . إِلَّا مَن رَّحِمَ رَبُّكَ‌ۚ وَلِذَٲلِكَ خَلَقَهُمۡ‌ۗ وَتَمَّتۡ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمۡلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِينَ
“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Allah menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan. Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya”. (Q.S. Hud [11]: 118-119).

Allah Al-‘Aziz berfirman,
وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَأَمَنَ مَن فِى ٱلۡأَرۡضِ ڪُلُّهُمۡ جَمِيعًا‌ۚ أَفَأَنتَ تُكۡرِهُ ٱلنَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di muka bumi seluruhnya.” (Q.S. Yunus [10]: 99).

Berkaitan dengan ayat tersebut, Hasan Al-Bashri mengatakan, “Seluruh umat manusia berselisih dalam beraneka ragam agama kecuali yang dirahmati oleh Allah, karena orang yang dirahmati tidak akan berselisih.”

Allah Al-Jalil menegaskan,
وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَهُمۡ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬ وَلَـٰكِن يُدۡخِلُ مَن يَشَآءُ فِى رَحۡمَتِهِۦ‌ۚ وَٱلظَّـٰلِمُونَ مَا لَهُم مِّن وَلِىٍّ۬ وَلَا نَصِيرٍ
“Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat [saja], tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong”. (Q.S. Asy-Syura [42]: 8)

Nabi menyebutkan,
اِفْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ، وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِيْ النَّارِ )) قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ هُمْ ؟ قَالَ: ( اَلْجَمَاعَةُ ).
“Ummat Yahudi berpecah-belah menjadi 71 golongan, maka hanya satu golongan yang masuk surga dan 70 golongan masuk neraka. Ummat Nasrani berpecah-belah menjadi 72 golongan dan 71 golongan masuk neraka dan hanya satu golongan yang masuk surga. Dan demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, sungguh akan berpecah-belah ummatku menjadi 73 golongan, hanya satu masuk surga dan 72 golongan masuk neraka.’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya, ‘Wahai Rasulullah, ‘Siapakah mereka (satu golongan yang selamat) itu ?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Al-Jamâ’ah.’” (H.R. Ibnu Majah).

Pada riwayat lain disebutkan tentang golongan yang selamat yaitu orang yang mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para shahabatnya. Disebutkan dalam kalimat Nabi,

…كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ.
“…Semua golongan tersebut tempatnya di neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para sahabatku berjalan di atasnya.”

Walhasil, semua setting kehidupan Malaikat, manusia dan jin serta hewan itu sudah sangat sempurna. Kita saja yang masih perlu mencernanya, mencocokkan framework pola pikir akal kita dengan setting Sang Maha Sempurna. Makanya Mas Baskoro segera masuk Islam saja ya. Saya kira dalam kitab suci agama Anda tidak ada penjelasan tentang ini.

📝 Dijawab oleh Abu Abizard H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. bin H. Yulianto
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📺 BCQUFI (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan nama dan kota domisili. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.

📺 Alhamdulillah telah tersalur hampir 300 mushaf Al-Quran ke berbagai masjid, mushalla, ma’had, majelis, TPQ, dll. atas infaq beberapa donatur. Ayo bergabung! Raih tsawab (pahala) 320.000 sekian huruf dalam Al-Quran dikalikan 10 dikalikan jumlah orang yang membaca dikalikan berapa banyak dibaca. Bisa waqaf atas nama sendiri, atau atas nama orang yang sudah wafat. Hubungi shadaqahjariyah@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638

Laporan penerimaan infaq bulan September 2020:
1️⃣ Ibu Widyanti Surabaya Rp 500.000,-
2️⃣ Ibu Ratna Juwita Kalimantan Rp 200.000,-
3️⃣ Bapak Aldino Situbondo Rp 150.000,-
Sudah kami salurkan untuk biaya cetak Buku Saku Harmonika Asmaul Husna 4.000 pcs. Sekarang sedang proses pelipatan menjadi bentuk harmonika, dibutuhkan biaya lagi untuk upah tukang lipat. Setelah jadi, masuk proses pembuatan hardcover. Sementara ini baru dibagi-bagikan kepada masyarakat sekira 20-an eksemplar. InsyaAllah jamaah Quantum Fiqih akan mendapatkan.

Rekening Infaq:
💳 BCA KCP. Gayung sari
4290806891 a.n. Brilly Yudho Willianto
4⃣2⃣9⃣0⃣8⃣0⃣6⃣8⃣9⃣1⃣
Kode Bank 014
💳 BSM KC. Lamongan
7038279232 a.n. Brilly Yudho Willianto
7️⃣0️⃣3️⃣8️⃣2️⃣7️⃣9️⃣2️⃣3️⃣2️⃣
Kode Bank 451
💳 BRI Syariah KCP. Wiyung
1014372276 a.n. Brilly Yudho Willianto
1️⃣0️⃣1️⃣4️⃣3️⃣7️⃣2️⃣2️⃣7️⃣6️⃣
Kode Bank 422

About quantumfiqih

Quantum Fiqih hanyalah sebuah rumus sederhana yang mencoba memudahkan untuk mempelajari Islam secara singkat namun mendalam.

Posted on 2 November 2020, in Fiqih 'Aqidah. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar