Arsip Blog

Pertolongan Allah Pasti Datang


KETIKA berada dalam kesusahan, kebanyakan manusia hanya bisa mengeluh, frustasi, galau dan tidak sedikit yang menyerah dengan mengakhiri hidupnya. Perbuatan seperti ini sangatlah tidak disukai oleh Allah. Karena apa? Allah sudah menjanjikan atas kamu bahwa Allah akan menolong hambanya yang berada dalam kesusahan. Apa kamu tidak menyadari hal itu? Ataukah tidak mengetahuinya?

Kini saudara kita yang berada di Palestina sedang menghadapi ujian dari Allah. Mereka harus mempertaruhkan harta, jiwa dan raga demi mendapatkan haknya. Bila mereka saja kuat dalam menghadapi hal itu, mengapa kita tidak?

Ujian yang cukup besar yang diterima oleh saudara-saudara kita merupakan pelajaran untuk kita. Bahwa sesungguhnya dengan keimanan yang meyakini akan adanya Allah, ujian sebesar apapun akan sanggup untuk dilakukan. Bahkan akan terasa ringan saat dijalani.

Read the rest of this entry

Agar Kerja Jadi Ibadah


Islam mengatur batasan-batasan, meletakkan prinsip-prinsip dan menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga oleh seorang muslim, agar kemudian aktifitas bekerjanya benar-benar dipandang oleh Allah sebagai kegiatan ibadah yang memberi keuntungan berlipat di dunia dan di akhirat. Berikut ini adalah batasan-batasan tersebut:

Pertama, pekerjaan yang dijalani harus halal dan baik. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al Baqarah [2]: 172)

Setiap muslim diperintahkan untuk makan yang halal-halal saja serta hanya memberi dari hasil usahanya yang halal, agar pekerjaan itu mendatangkan kemaslahatan dan bukan justru menimbulkan kerusakan. Itu semua tidak dapat diwujudkan, kecuali jika pekerjaan yang dilakukannya termasuk kategori pekerjaan yang dihalalkan oleh Islam.

Read the rest of this entry

Pentingnya Taqwa


Wahai saudaraku yang mulia…

Takwa adalah wasiat Allah untuk seluruh generasi umat manusia, sejak yang pertama hingga yang terakhir. Allah berfirman, “Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; ber-takwalah kepada Allah.”  (QS. Nisa’: 131)

Abu Hamid Al-Ghazali berkata, “Bukankah Allah itu lebih tahu tentang kebaikan seorang hamba dari semua orang? Bukankah Dia itu lebih besar nasihat-Nya untuk hamba-Nya dan lebih sayang lagi lebih lembut daripada semua orang? Seandainya di alam ini ada sebuah sifat yang lebih baik bagi seorang hamba, yang lebih mencakup terhadap kebajikan, lebih agung pahalanya, lebih besar untuk ubudiyah, lebih agung nilainya, lebih utama untuk realitanya, lebih selamat untuk tempat kembalinya daripada sifat takwa ini, niscaya Allah memerintahkan hamba-Nya dan berwasiat kepada hamba-hamba pilihannya dengan sifat itu, karena kesempurnaan hikmah-Nya dan luasnya rahmat-Nya. Maka tatkala Dia memerintahkan Read the rest of this entry

Betapa Penting dan Daruratnya untuk Segera Bertaubat


Fitnah, cobaan dan maksiat telah mencapai puncaknya dengan segala macam variasi dan bentuknya melalui cepatnya perkembangan sarana teknologi yang sangat cepat dan dahsyat di masa ini.

Pemikiran ateisme dan pekerti yang tercela yang disebarkan melalui sinema, radio, dan televisi telah menyerag akal pemikiran para pemuda. Islam dan ajaran-ajarannya menjadi hal yang paling dibenci oleh jiwa-jiwa kebanyakan pemuda, dan mereka kemudian meyakini bahwa Islam adalah agama yang tidak sejalan dengan perkembangan dan kemajuan. Karena itu, ia tidak mungkin diaplikasikan di masa ini, sehingga ia harus dibatasi hanya untuk di mesjid dan untuk masalah ibadah saja.

Berbagai kesesatan, khurafat, perilaku tercela, tersebarnya kezhaliman, riba, zina, kecurangan, penipuan, ghibah, adu domba, hasad, kekejian, kebohongan dan pengkhianatan telah merebak begitu rupa. Fenomena kehidupan kita umumnya telah begitu jauh dari Islam. Itulah yang kita saksikan di berbagai negara, kota, desa, rumah dan jalan-jalan kita. Akibat dari itu semua, kita pun terjebak dalam kerendahan, kelemahan, keterpecahan, kebimbangan dan berbagai penyakit lainnya.

Read the rest of this entry

Taqdir, Imanilah!


قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ لِابْنِهِ يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ حَقِيقَةِ الْإِيمَانِ حَتَّى تَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ ؛ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمُ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ قَالَ رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : “مَنْ مَاتَ عَلَى غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي

‘Ubadah bin Shamit berkata kepada anaknya: “Wahai anakku, sesungguhnya engkau tidak akan mendapatkan rasa hakikat iman sebelum engkau memahami bahwa apa yang menimpamu pasti tidak akan meleset darimu, dan apa yang meleset darimu pasti tidak akan menimpamu. Aku mendengar Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya, pertama-tama yang Allah ciptakan adalah pena (al Qalam). Lalu Allah berfirman kepadanya,’Tulislah!!’. Pena menjawab,’Ya Rabbi, apa yang harus aku tulis?’ Allah berfirman,’Tulislah segenap ketetapan taqdir bagi segala sesuatu hingga hari qiyamah’.” (Ubadah melanjutkan perkataannya:) Wahai anakku, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang mati tidak atas dasar (beriman kepada taqdir) ini, maka ia tdak termasuk golonganku” [HR. Abu Dawud].

Hadits ini menunjukkan, kita wajib mengimani taqdir. Dilarang keras mengingkari adanya taqdir. Dilarang pula meyakini bahwa kesuksesan adalah buah dari usaha. Jika kita meyakini kesuksesan adalah buah dari usaha semata, berarti kita mengikuti jejak orang-orang yang sombong.

Dan Shahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma juga pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Read the rest of this entry